mau BISNIS online gratis

Friday, March 18, 2011

Kau tahu untuk apa hati seorang lelaki ?


Sesungguhnya tugas seorang pria adalah menjadi anak laki-laki yang menjanjikan masa tua yang damai bagi kedua orang tuanya, menjadi wakil ayah yang melindungi keluarga, suami yang memuliakan istri,ayah yang menghebatkan anak-anak, penasehat yang menentramkan masyarakat, pemimpin yang membesarkan kehidupan sebangsa, dan menjadi pelayan bagi kemuliaan kemanusiaan, karena cintanya kepada Tuhan. ~Mario Teguh~

Bismillahirrahmanirrahim

Sahabat..
Jika engkau seorang lelaki, ada baiknya kembalilah ke cita-cita kita ini. Fitrah hakiki sebagai laki-laki. Dia lah yang diciptakan pertama kali. Ingat lah selalu, amanah kita di dunia ini sangat mulia dan sangat berat. Ia hanya mampu di lakukan oleh manusia yang memiliki fitrah lelaki. Cita-cita nya sangat mulia, sangat agung, penuh tantangan dan ketegaran. Dia lah yang dijadikan Allah swt sebagai pemimpin di dunia ini. Dia dianugrahi kelebihan dari manusia lain.

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (An Nisa : 34)

Ini lah salah satu amanah yang diberikan ke kita. Amanah yang langsung dari Allah. Amanah ini sangat berat, tapi ingatlah hanya kita yang mampu menjalankannya. Dan balasannya dari Allah sangat luar biasa bagi mereka yang mampu mengembannya. Kita sebagai pemimpin bagi kaum wanita. Mengajari mereka yang benar, membawa mereka ke surga, menjaga kepercayaan mereka, membimbingnya dengan penuh kasih sayang. Bukan merendahkan mereka, bukan menjerumuskan mereka ke neraka, bukan membuat hati mereka hancur, dan bukan membuat mereka menjadi makhluk yang hina di hadapan tuhannya.

Lihatlah kalimat di awal tadi. Seorang pria harus menjadi anak laki-laki. Benar-benar seorang lelaki dan lelaki yang benar tentunya. Kehadirannya harus membuat orang tuanya menjadi tenang. Bukan gelisah karena prilaku anak laki-lakinya. Dia lah yang menjadi pengganti seorang ayah dalam keluarganya. Dia lah yang menjadi simbol keluarga. Jika seorang anak laki-laki itu baik, kemungkinan besar keluarganya juga baik. Jika prilaku anak laki-lakinya buruk, hampir dipastikan keluarganya akan dikatakan seperti itu juga.


Ingat.. tugas kita tidak gampang. Menjaga amanah keluarga. Membawa nama baik keluarga. Yakinlah hanya kita yang bisa melakukannya. Memuliakan istri kita. Pendamping kita. Melindungi dan membimbingnya. Menafkahinya. Menjadi pemimpin dalam keluarga. Sebagai Teladan bagi anak-anaknya. Menjadi solusi untuk masyarakat. Menjadi penasehat bagi umat. Dan dia tidak akan sanggup memikulnya kecuali memohon pertolongan dari Yang Maha Kuat.

Kau tahu untuk apa hati seorang pria? Buat menjaga kepercayaan dan menegakkan kebenaran! (diambil dari Lord-Legenda Tiga Kerajaan)

Sahabat..
Sudah tahu kah untuk apa hatimu ? Hati mu itu untuk menjaga kepercayaan. Menjaga kepercayaan sebagai pemimpin. Sebagai penasehat. Sebagai pembimbing. Menegakkan kebenaran.  Dimana pun kita berada. Tugas kita bukan sebagai penghancur kebenaran. Bukan sebagai pembuat kekacauan. Bukan sebagai penghancur hati dan perasaan manusia lainnya.

 Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At Tahrim : 6)

Ini juga amanah untuk kita baik pria maupun wanita. Namun sebagai pria hendaknya tugas ini menjadi yang utama. Menjaga keluarga dari neraka. Bagaimana ia bisa menjaga keluarganya, jika ia sendiri sedang terjerumus ke sana ? Dengan melakukan kesyirikan, tidak mau sholat, durhaka kepada orang tua, pacaran yang tidak halal, tidak mau menutup aurat bagi wanita, dan lain-lainnya. Mari sahabatku. Kaum pria. Kaum Adam. Kaum wanita. Kaum hawa. Ingatlah kembali fitrah mu sebagai manusia.

Tugas kita menjaga keluarga kita dari neraka. Manjaga ayah, ibu, saudara kandung, paman, bibi, istri, mertua, menantu, keluarga kita, keluarga istri dari siksa neraka. Namun kita tidak akan mampu menjalankan amanah itu semua tanpa memohon pertolongan dari Allah Yang Maha Kuat.

Kita menjaga mereka bukan dengan fisik, bukan dengan otot, bukan dengan amarah dan bentakan-bentakan dengan suara yang keras. Justru kita menjaga mereka dengan kelembutan. Suara yang lembut, hati yang tenang, hati yang bersih dan suci. Yaitu dengan do’a. Kita memohon kekuatan kepada Allah. Allah lah yang akan mengabulkan do’a kita.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah : 186)
 
Allah akan mengabulkan do’a-do’a kita selama kita mau memenuhi segala perintah-Nya. Lihat baik-baik ayat di atas. Baca ulang lagi. Sejauh mana kita memenuhi perintah Allah ? sudahkah kita Mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya ? Hati kita harus bersih dan suci. Sebab hati kita inilah tempat bersemayamnya cinta.
 
Wahai sahabatku, kaum Adam.
Bagaimana kita menyelesaikannya itu semua ? Mari kita tetapkan tujuan dan cita-cita kita. Jadilah lelaki yang jiwa dan pikirannya dibentuk oleh perkara besar, terbina dalam amal ibadah dan akhlak mulia, memiliki sikap optimis, sabar menghadapi kesulitan, jauh dari godaan, cerdas dan bersih pikirannya, jika disebut nama Allah hatinya bergetar, jika dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya, hatinya lembut, mudah menangis mengingat akhirat, dan tidak mudah bersedih untuk urusan dunia. Kita mungkin orang-orang yang tidak dikenal saat keadaan biasa-biasa saja, tapi menjadi utama saat kondisi membutuhkannya, berada di baris depan dan membuktikan diri kita benar-benar kader ummat terpilih.

Kita dibentuk oleh sesuatu yang besar. Mengemban amanah langit dan bumi. Kita juga harus memiliki akhlak yang mulia. Rasulullah teladan kita telah mencontohkannya. Untuk memiliki akhlak yang baik, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ia harus optimis dan penuh keyakinan. Kebenaran hakiki tertanam dalam hatinya. Berusaha sabar menghadapi kesulitan, ikhlas dalam bekerja, dan bersyukur jika mendapat nikmat.

Kita memiliki hati. Hati yang digunakan untuk menambah keimanan ketika mendengar dan membaca firman Allah swt. Hati yang lembut dan mudah menangis mengingat akhirat. Mengingat kematian. Bukan hati yang lemah dan mudah bersedih untuk urusan-urusan dunia. Bukan hati yang suka mengeluh akan hidup yang dijalaninya.

Wahai kaum Hawa..
Seperti itu kah laki-laki yang kalian inginkan ? kalian dambakan ? laki-laki yang memiliki cita-cita tadi ? Laki-laki yang akan mendampingi kalian ? Laki-laki yang dengan ikhlas membawa kalian ke surga ? Jangan pernah bermimpi kalian akan mendapatkannya, sebelum kalian mau mensucikan diri kalian. Jangan pernah berharap bertemu dengan mereka, sebelum kalian mau menutup aurat kalian sendiri, masih tergoda oleh lelaki yang tidak punya cita-cita mulia tadi, dan kalian masih berkeinginan besar akan harta dan dunia.

Apakah laki-laki seperti itu yang kalian harapkan untuk menjadi pendamping puteri-puteri kalian nantinya? Jangan pernah berharap agar mereka datang ke puteri-puteri kalian. Selama kalian belum mendidik mereka dengan benar, dengan qur’an dan Islam, dengan kasih sayang, dengan baik. Selama kalian belum mendidik mereka untuk menjaga diri dan hati, belum mendidik mereka untuk berprilaku baik dan menutup auratnya.

Laki-laki seperti itu lah yang akan menjadi pecinta sejati. Yaitu para pecinta sejati  yang tidak suka berjanji. Tapi ketika ia memutuskan untuk mencintai, dia akan siap memberi. Memberi apa yang ia miliki, bukan memberi apa yang tidak ia miliki.

Laki-laki seperti itulah yang setiap harinya melangkahkan kaki untuk sholat berjamaah di masjid. Mulai dari subuh hingga isya. Sebab ia tahu benar kewajiban sebagai laki-laki untuk sholat berjamaah. Dan ia juga tahu Subuh ternyata, hanya milik orang - orang kuat. Yang mampu melawan diri mereka sendiri sebelum menundukkan segala permasalahan hidup.

Laki-laki seperti itu akan berusaha menggunakan sepertiga malam terakhir untuk bermunajat kepada Allah swt. Karena dia yakin saat itu lah do’a-do’anya akan dikabulkan oleh Allah swt.
Nabi Muhammad SAW bersabda “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
 
Wahai sahabat..
Mari kita lihat ke diri kita masing-masing. Berada di jalan manakah kita ini ? kebaikan atau keburukan ? tidak ada jalan tengah-tengah, sahabat. Yang namanya kebaikan tidak akan bisa digabung dengan keburukan. Selamanya…  Mari kita menjadi pribadi-pribadi yang terus berusaha memperbaiki diri hingga ajal tiba. Kita berpegangan kepada Al-Qur’an yang telah menjadi pedoman bagi orang-orang beriman yang pernah ada di dunia. Usia kita sangat sebentar, dan Al-Qur’an itu akan tetap terus ada. Sudahkan kita berpedoman pada Al  Qur’an ?
Maha Benar Allah dengan Segala Janji-Nya

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (An-Nur : 26)


by :Admin,Jangan mengeluh sahabatku

No comments:

Post a Comment

pay to click