mau BISNIS online gratis

Monday, November 29, 2010

Apa yang Paling Dekat di Hidup ini???

Sebuah cerita ini aku dapat dari message temen.. Sebelumnya aku acuh, eeh setelah dibaca bermakna sangat dalam..hehe.. coba kita simak bersama-sama..
Begini...
Suatu hari Imam Ghozali dan Muridnya sedang kumpul2 niih... Terus mereka saling diskusi gitu..
Kemudian Imam Ghozali berkata sama muridnya, wahai murid-muridku saya mau mengajukan beberapa pertanyaan tentang kehidupan didunia.. Silahkan nanti dijawab yaa..
Pertanyaan Pertama:
Apa yang paling Dekat denganmu wahai muridku??...
lalu satu-satu mereka jawab.. Ada yg menjawab orang tua, sahabat dekatnya, guru, dsb ... Kemudian Imam Ghozali menanggapinya.. Hmmm benar jawaban kalian.. tapii... yang paling dekat dengan kita saatt ini.. adalah "MATI",, karena kita tak tau kapan waktu kita kembali kpd Allah, karena Allah juga berjanji setiap yang bernyawa pasti akan mati.. ehhmm serem yaa.... tapi itulah memang takdir dan ketentuan Allah SWT..
Pertanyaan Kedua :
wahai murid2ku,,, apalah yang paling jauh dari kita???... hmmm mereka berpikir keras.. Satu2 mulai menjawab dengan semangat.. Arab, Bulan, Matahari,Plutto..dsb.. Jawaban kalian tidak ada yang salah.. tapi yang paling benar adalah MASA LALU.. karena tidak akan pernah bisa kembali ke masa lalu, naek angkot?? nggak akan ada jurusan yg ke masa lalu..hehe...
Pertanyaan Ketiga:
murid2ku.. menurut kalian apakah yg paling berat di dunia ini??.. kemudian satu2 mulai nyeletuk.. bumi pak,, gunung, besi,baja,mobil,.... lalu Imam Ghozali jawab.. ehemm semua memang besar anak2ku, kalian benar.. tapi taukah apa yang paling berat ??.. yaitu TANGGUNG JAWAB MEMEGANG AMANAH.. karena manusia sangat sombong dulu menyanggupi sebagai kholifah di bumi,, padahal makhluk Allah yang lain tidak menyanggupinya... sehingga nanti banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.
Pertanyaan Keempat:
pa yang paling besar di dunia ini??... matahri pak,, bumi,, laut,dsb... Imam Ghozali berkata,, mmm kalian memang pintar dan benar,, tp sesungguhnya yang paling besar adalah "NAFSU",, manusia kadang kala tak kuasa menahan nafsu yg begitu besar... Maka kita harus berhati-hati dan mengendalikannya dengan baik.. agar kita tidak terjerumus ke neraka..
Pertanyaan Kelima:
Apa yang paling ringan di dunia ini???.Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan Sholat”. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat.
Pertanyaan ke enam :
Apakah yang paling tajam di dunia ini?. Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang… Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah “lidah manusia”. Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukaiperasaan saudaranya sendiri.

Hmm pertanyaan diatas memang sederhana,, tp sangat dalam buat yg memaknainya... Wahai manusia sadarlah dan ingatlah akan kewajiban yang sesungguhnya kita hidup di dunia...
saling mengingatkan sesama saudara yaa.....
 semoga bermanfaat...! Read More..

Friday, October 29, 2010

Fahma dan Hania, 'Juara Dunia' Aplikasi dari Bandung


Fahma dan Hania (afz/inet)
Berawal dari kecintaannya kepada sang adik Hania Pracika Rosmansyah (6), Fahma Waluya Rosmansyah (12) membuat aplikasi. Beberapa aplikasi edukasi dibuatnya untuk membantu adiknya belajar.

Usianya memang masih belia. Tapi karya mereka telah mendunia. Keduanya sukses menjadi juara dalam ajang 10th Asia Pacific Information and Communication Technology Award (APICTA) 2010 untuk kategori Secondary Student Project, yang diselenggarakan di Malaysia, 12-16 Oktober silam.

Semuanya bermula dari mimpi dan kecintaanya kepada adiknya. Demikian ungkap Fahma saat berbincang dengan detikINET di rumahnya di Jalan Bukit Ligar No 19, Jumat petang (29/10/10).

"Saya sayang adik saya. Walaupun dia terkadang rewel. Apalagi kalau tidak ada maianan, dia selalu minta dibuatkan mainan. Dan dia sangat suka mainin hape punya ibu. Jadi saya buat aplikasi buat hape yang bisa dipakai dia dan buat dia belajar," tuturnya.

Dari Animasi dan Game


Kehebatan Fahma mengutak-atik komputer bukan tanpa sebab. Menurutnya, asal muasal ketertarikan akan dunia animasi dan game dipicu dari mimpinya menjadi seorang animator dan programer setiap dia menonton animasi atau main game,

"Jadi setiap saya nonton animasi atau lihat game saya bermimpi kalau saya yang buat. Saya bilang sama ibu, seru kayanya kalau saya bisa buat animasi atau aplikasi sendiri," katanya penuh percaya diri.

Dari situlah Fahma kemudian mulai belajar mendesain dan membuat aplikasi edukasi. Berawal dari buku pemberian Yusep Rosmansyah, Fahma kemudian serius menekuni hobi barunya.

"Dari kelas 4 SD saya mulai belajar membuat aplikasi. Awalnya coba-coba sendiri di komputer. Terus dikasih buku sama ayah. Dari buku terus coba-coba lagi. Akhirnya tahu shortkey. Dan akhirnya bisa membuat aplikasi, animasi dan presentasi," ungkapnya bangga.

Cukup 10 Menit


Dalam membuat aplikasi, peranan Hania sang adik juga tidak kalah besar. Dia menjadi tester dan pengisi suara bagi aplikasi buatan kakaknya.

"Eh, kak. Aku yang isi suaranya loh," celetuk Hania.

"Iya, semua aplikasi dan game buatan saya untuk adik saya belajar. Karena setiap saya buat aplikasi itu harus ada filosofinya," tambah Fahma.

Jawaban Fahma membuat detikINET penasaran akan kemampuannya. Tanpa ragu-ragu dia pun menawarkan diri untuk membuat aplikasi.

"Kakak mau aplikasi apa. Saya bisa buat dalam 10 menit," katanya.

Dengan cekatan, dia pun langsung membuka aplikasi Adobe Flash CS 3, software yang biasa dia gunakan untuk membuat aplikasi. Lincah jari-jarinya menggerak-gerakan mouse. Membuat sketsa dan memasukan beberapa script. Hebat. Dalam waktu kurang dari 10 menit, sebuah aplikasi sederhana tentang jenis-jenis hewan, suara dan ejaan namanya pun rampung.

"Biasanya saya pakai Flash dan Photoshop untuk desainnya. Ini aplikasi untuk membantu anak-anak kecil mengenal jenis hewan. Kan mereka cuma tau gambarnya, tapi tidak tahu suaranya seperti apa. Ditambah juga ejaan nama hewan ini," terangnya.

Tak mau kalah, si adik pun unjuk gigi. "Aku juga bisa," katanya sambil menenteng laptop.

"Aku udah bikin 8 aplikasi. Kakak mau lihat," katanya.

Aplikasi Edukasi


Dalam ajang APICTA 2010, keduanya mempresentasikan aplikasi yang namakan "My Moms Mobile Phone As My Sisters Tutor" (Telefon Seluler Ibuku untuk Belajar Adikku). Ada 3 aplikasi yang diciptakan Fahma. Aplikasi tersebut adalah English for Children (Enrich), Matematika Anak Pintar (Mantap) dan Belajar Huruf, Angka dan Warna (Banana).

"Enrich adalah sebuah kamus sederhana bahasa Inggris untuk anak-anak. Mantap itu untuk belajar matematika dan Banana untuk belajar mengenal huruf, angka, dan warna," jelasnya.

APICTA sendiri adalah kompetisi software antarnegara. Selain menyabet juara untuk kategori Secondary Student Project, mereka juga mencatat rekor sebagai Youngest OVI-Nokia Developer.

"Saingannya dari SMA dan kuliahan. Kita sendiri yang masih anak-anak. Dan kita harus presentasi dalam bahasa inggris. Deg-degan, tapi alhamdulilah kita yang menang," tukasnya

http://www.detikinet.com/read/2010/10/30/080659/1479411/398/fahma-dan-hania-juara-dunia-aplikasi-dari-bandung/?i991101105
Read More..

Indonesia adalah Induk Peradaban Dunia

TEORI OPPENHEIMER

SHUTTERSTOCK
JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil riset yang menyimpulkan bahwa Indonesia sebagai induk peradaban dunia mendapat sorotan para peneliti di Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) langsung merespon temuan Profesor Stephen Oppenheimer, seorang ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris tersebut sebagai bahan perdebatan yang menarik untuk diungkapkan kepada publik.
Dr. Hery Harjono, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK) LIPI, mengungkapkan bahwa menarik untuk mencermati penelitian yang menyebutkan Indonesia merupakan awal peradaban dunia. Analisis yang sering dikenal sebagai Teori Oppenheimer tersebut tertuang dalam buku karangannya berjudul "Eden in the East". Menurutnya, pendapat tersebut tentu bisa menjadi referensi bagi masyarakat Indonesia untuk melengkapi berbagai teori yang telah berkembang.


"Teorinya dikenal sebagai Oppenheimer Theory yang dengan tegas menyatakan bahwa nenek moyang dari induk peradaban manusia modern (Mesir, Mediterania dan Mesopotamia) adalah berasal dari tanah Melayu yang sering disebut dengan sunda land (Indonesia)," paparnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (27/10/2010).


Dia menambahkan bahwa "Eden In The East" mendasarkan kesimpulannya kepada penelitian yang dilakukan selama puluhan tahun. Dokter ahli genetik dengan struktur DNA manusia tersebut, lanjutnya, melakukan riset struktur DNA manusia sejak manusia modern ada selama ribuan tahun yang lalu hingga saat ini dengan pendekatan dasar yang digunakan disiplin keilmuan kedokteran, geologi, linguistik, antropologi, arkeologi, dan folklore.


Lebih lanjut, Hery mengulas bahwa buku Prof. Dr. Stephen Oppenhenheimer menegaskan orang-orang Polinesia (penghuni Benua Amerika) bukan berasal dari China sebagaimana yang terpampang dalam setiap teks sejarah buku pelajaran, melainkan dari orang-orang yang datang dari dataran yang hilang dari pulau-pulau di Asia Tenggara.
Penyebaran kebudayaan dan peradaban tersebut, sambungnya, disebabkan "banjir besar" yang melanda permukaan bumi pada 30.000 tahun yang lalu. "Inilah yang menarik diperdebatkan dan menjadi kontroversi karena pertentangan dengan teori sebelumnya," pungkasnya.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Ufuk Publishing House menyelenggarakan seminar nasional bertajuk "Menelusuri Jejak Sejarah: Indonesia Awal Peradaban Dunia?" Seminar ini berlangsung di Widya Graha LIPI Lantai 1, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta pada Kamis (28/10/2010) pukul 09.00 WIB.


Pembicara utama (keynote speaker) seminar adalah Jimly Ash-Shiddiqie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI. Kemudian, pembicara tamu dari Oxford University, Inggris yakni Prof. Dr. Stephen Oppenheimer dan Dr. Frank Joseph Hoff dari University of Washington. Sementara, pembicara lainnya yaitu Prof. Dr. Sangkot Marzuki dari Lembaga Eijkman dan Dr. Eko Yulianto dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Read More..

Thursday, October 28, 2010

Anak Indonesia Pecahkan Rekor Lomba Software

Kamis, 21 Oktober 2010 | 10:22 WIB
APICTA 2010
Fahma Waluya (kanan) dan adiknya Hania Pracika saat menerima APICTA Award di Kuala Lumpur, Malaysia.
JAKARTA, KOMPAS.com - Fahma Waluya (12 tahun) dan adiknya Hania Pracika (6 tahun) mencetak rekor baru untuk peserta termuda yang berhasil meraih juara (winner) APICTA Awards Internasional yang diadakan sejak tahun 2001. Selama ini, untuk kategori secondary student project yang diikuti siswa-siswa setingkat SD, SMP, dan SMA, pemenangnya berasal dari siswa-siswa yang lebih senior.
Karya mereka merupakan kumpulan program game edukasi sederhana yang dibuat menggunakan Adobe Flash Lite untuk ponsel Nokia E71 dengan judul "My Mom's Mobile Phone As My Sister's Tutor" (Ponsel Ibuku Untuk Belajar Adikku). Fahma Waluya & Hania Pracika berhasil mendapat apresiasi tinggi dari tim juri APICTA Internasional 2010 yang digelar 12-16 Oktober 2010 dan memperoleh skor tertinggi.
Software buatan Fahma dan adiknya mengalahkan karya negara lainnya dengan nilai ketat dengan karya peraih merit (runner up) yakni SpringGrass karya Chung Hwa Middle School BSB - Brunei, Auto Temperature Descension Device by Solar Power karya Foon Yew High School (Kulai) – Malaysia, SimuLab karya Pamodh Chanuka Yasawardene – Srilangka, dan Destine Strategy karya Rayongwittayakom School – Thailand.
Mereka adalah anak dari pasangan Dr. Yusep Rosmansyah (dosen dan peneliti di ITB) dan Yusi Elsiano (praktisi anak). Fahma Waluya Rosmansyah (12 tahun) saat ini duduk di SMP Salman AL-Farisi Bandung sementara adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6 tahun) di SD Cendikia Bandung.

APICTA (Asia Pacific ICT Alliance Awards) adalah ajang kompetisi internasional yang diselenggarakan secara berkala (tahunan) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ICT (Information and Communication Technology) dalam masyarakat dan membantu menjembatani kesenjangan digital. Ajang ini memberikan kesempatan kepada para inovator dan pengusaha dalam bidang ICT untuk memperkenalkan produk ICT mereka secara luas. APICTA diikuti oleh 16 negara antara lain Australia, Brunei, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Macau, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, and Vietnam.

http://tekno.kompas.com/read/2010/10/21/10222318/Anak.Indonesia.Pecahkan.Rekor.Lomba.Software
Read More..

Wednesday, October 27, 2010

“Freestyle Onthel” ala Bung Karno


Bung Karno Freestyle
Komunitas bersepeda makin menjamur saja di negeri ini. Mulai dari sepeda onthel buat “klangenan”, sepeda gunung buat yang gemar merawat jantung, hingga model BMX untuk yang gemar memacu jantung. Nah, ini tentang Bung Karno dan sepeda.
Tidak banyak literatur tentang itu. Bung Karno dalam biografinya hanya menyinggung sedikit masa-masa sekolah di HBS Surabaya. Masa-masa ia berjalan kaki, sementara para murid Belanda sudah ber-haha-hihi dengan sepeda angin. Ia lantas berusaha memperketat pengeluaran sehingga bisa menyisihkan sedikit uang bulanan untuk ditabung.
BK Naik SepedaPrinsip sedikit demi sedikit lama-lama membukit itu berbuah sepeda juga. Judulnya, “Bung Karno Akhirnya Punya Sepeda”. Tapi judul itu tidak bertahan lama. Dalam satu kesempatan, Anwar Cokroaminoto, putra H.O.S. Cokroaminoto yang masih berusaha tujuh tahun, iseng-iseng mengeluarkan sepeda Bung Karno, dan menaikinya. Tentu saja tanpa seizin Bung Karno.
Guubbbraaaaakkk…. Anwar tidak bisa mengendalikan laju sepeda, dan menubruk tembok. Sepeda ringsek seketika. Demi melihat suara tubrukan, Bung Karno menghambur keluar. Matanya terbelalak, jantung berdegup kencang, si pitam naik ke ubun-ubun. Ia lihat Anwar berdiri ketakutan, dan tentu saja kesakitan. Sukarno mendelik dan menyepak bokongnya. Anwar pun menangis meraung-raung. Hati Sukarno sendiri menangis melihat sepeda kesayangan yang ia beli dengan susah payah, kini ringsek sudah.
Beberapa tahun kemudian, ketika Sukarno sudah menjadi tokoh pergerakan, mengetuai organisasi, mendapat honorarium… ia berkisah, kembali membeli sepeda. Tapi bukan untuk dirinya, melainkan untuk si Anwar. Mungkin ia merasa bersalah karena dulu telah menyepak bokong Anwar karena marah.
Free Style JadulPendek kata, Sukarno adalah pengendara sepeda yang baik. Dalam beberapa kunjungan ke luar negeri, ia bahkan menjajal sepeda-sepeda onthel kebanggaan negara itu. Salah satu foto bahkan menunjukkan freestyle onthel ala Bung Karno. Ia bisa menghentikan sepeda, tanpa menjejakkan kaki ke bumi, badan membungkuk dan memegang roda depan. Foto yang lain menunjukkan, zaman dahulu pun, freestyle sudah ada. Bedanya, kalau dulu menggunakan sepeda onthel, sekarang memakai sepeda BMX. (roso daras)
http://rosodaras.wordpress.com/2009/07/20/freestyle-onthel-ala-bung-karno/
Read More..

Tuesday, October 26, 2010

Turut Berduka Cita.. Tsunami Mentawai dan Meletusnya Merapi

Tidak berhenti bencana selalu menimpa Indonesia tercinta.. Kini giliran saudara kita di Mentawai dan sekitar lereng merapi..
Mentawai
Sebelum terjadi tsunami, terlebih dahulu terjadi gempa 7.2 SR
gb. pusat gempa.




ternyata dari gempa tersebut menimbulkan tsunami.. Tercatat lebih dari 100 orang meninggal dan 500 orang dinyatakan hilang. lagi-lagi terjadi.
Merapi
Status Merapi sejak awal oktober mulai menampakan gejala meningkat. tanggal 21 okt berubah jadi waspada, dan tanggal 25 oktober jadi awas.. Dan tanggal 26 okt sore 17.00 mulai terjadi peningkatan yang signifikan. terjadi erupsi dan awan panas. akibat dari awan panas tersebut sekitar 24 orang meninggal dan belasan lainnya kritis.

gb. kampung mbah Maridjan setelah awan panas mBah maridjan dikabarkan juga ikut meninggal



Read More..

pay to click