mau BISNIS online gratis

Monday, December 21, 2009

“Boleh saya melihat anak saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan seorang anak dengan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan anak itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang menutupi wajah bayi lelaki yang molek itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit, tidak sampai hati menatapi wajah ibu tersebut. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga.

Waktu berlalu dan kini bayi tersebut telah menjadi seorang anak yang mampu bekerja dengan sempurna, cuma penampilannnya tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak tersebut bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya dipelukan ibunya yang menangis. Ia tahu hidup anaknya penuh kekecewaan dan tragedi. Sambil terisak-isak anak lelaki tiu mengatakan ia diejek oleh orang dewasa sebagai makhluk aneh, meski di sekolahan anak tersebut disukai oleh rekan-rekan sekolahnya. Anak tersebut tumbuh dewasa sebagai pemuda tampan, dengan cacatnya. Ia berbakat dalam bidang musk dan penulisan.
“Ibu, saya ingin menjadi ketua kelas”. Ibu hanya berdiam diri tapi di dalam hati ibu merasa kasihan pada anaknya.



Suatu hari si ayah terus berjumpa dengan seorang dokter yang dapat melekatkkan telinga untuk anaknya.“Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya, tetapi harus ada orang yang mau menderma“. Beberapa bulan kemudian si ayah memanggil anaknya sambil berkata : ” Nak, seorang yang tak inin dikenali telah bersedia mendermakan telinganya padamu. Kami harus segera mengirim tamu ke RS untuk menjalani pembedahan tetapi jangan tanya siapa yang mendermakan telinga itu“.Pembedahan dilakuakn dengan berhasil dan kini telah lahir seorang lelaki yang mempunyai cukup sifat. Bakat musiknya yang hebat menjadikan ia terkenal dan menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Masa berlalu dan ia pun berkeluarga dan bekerja sebagai seorang yang berpangkat besar.
Terbetik di hatinya tentang masa-masa silam, ia lalu menghampiri ayahnya. “Ayah saya hendak mengetahui siapa yang telah mengorbankan ini semua pada saya, ayah. Ia telah membuat sesuatu yang amat besar dan ingin sekali saya membalas budinya”Ayahnyamenjawab, ” Ayah yakin kau tidak mampu membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu”. Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan kata-katanya, ” Ayah tidak dapat membuka rahasia ini sebelum tiba saatnya”.
Tahun berganti tahun ayahnya tetap menyimpan rahasia. Hingga pada suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan lelaki itu berdiri di tepi jenazah ibunya yang baru saja meninggal dunia. Dengan perlahan dan penuh syahdu sang ayah membelai rambut isterinya yang terbujur kaku sambil menyibak rambutnya, hingga tampak bahwa sang ibu tidak mempunyai telinga. Sambil menangis si ayah berkata : ” Ibumu sangat suka menyimpan rambut yang panjang dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah hilang sedikit kecantikannya. "

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh tapi di dalam hati. harta karun yang hakiki tidak terletak pada lahirnya, namun pada apa yang tidak dapat dilihat.Cinta sejati tidak terlettak pada ayang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang dikerjakan namun tidak diketahui

Setelah membaca kisah ini, ketika engkau pulang dan bertemu ibu, ciumlah tangannya, kedua pipinya, dan keningnya … itu salah satu bagian kecil dari cintamu kepada ibumu …. niscaya hatinya kan begitu senang dan bahagia

No comments:

Post a Comment

pay to click